Re: [HRM-Club] Re: Cara Penilaian Test Masuk Karyawan Baru

 

Pak Parlin,

Berikut yang dapat saya share:

1. Terlepas dari segala situasi, saya biasanya mencari kandidat dengan attitude yang baik. Baru kemudian kita shape sesuai culture yang dinginkan.
2. Untuk prosentase dan skala prioritas bisa dibuatkan tes kompetensi dan praktik yang dasarnya diambil dari dalam requirements dan job rolenya sehingga hasilnya bisa lebih dipetanggungjawabkan.
3. Sebagai bahan informasi, untuk kandidat yang sudah pernah bekerja-keluar-masuk lagi, tetap harus di melalui proses seleksi awal karena terhitung baru. Tapi kalau hasilnya buruk dibanding sebelumnya maka menurut pandangan saya ada ketidakseriusan/menganggap remeh tes yang diberikan. Dan jangan sampai terjadi subjektifitas dikarenakan kandidat terkait pernah dekat dan mengenal orang-orang di perusahaan. Kinerja tetap harus menjadi perhatian utama HR.

Thanks & Regards
YA

--- In HRM-Club@yahoogroups.com, Parlin <parlin@...> wrote:
>
> Teman-teman di HRM Club,
> Bukan hal baru ditemui jika karyawan baru yang hasil test masuknya bagus
> ternyata praktek di lapangan mengecewakan. Ada juga kasus, mantan staf
> ingin kembali bekerja di perusahaan lamanya. Waktu pertama kali masuk tanpa
> test hanya berdasarkan referensi dan selama bekerja menunjukkan hasil
> bagus. Saat ingin masuk kembali dan mengikuti test tertulis ternyata
> hasilnya jeblok, termasuk untuk test pengetahuan khusus pada posisi yang
> akan ditempati kembali.
> Menurut rekans untuk mencari karyawan pada posisi staf (bukan supervisor ke
> atas) lebih penting pengalaman kerja, hasil test tertulis (termasuk
> psikotest), referensi atau interview? Apakah perlu ada prosentase dan skala
> prioritas yang perlu diberlakukan pada tiap komponen penilaian tersebut?
>
> Salam,
> Parlin
>
> --
>