Powered by Blogger.
RSS

Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital

 

Dear pak Abdurohman,
 
Yang disampaikan bapak memang benar, setiap ganti sacho ( Pres Dir ) biasanya style / gayanya berbeda he he, back to basic pak, saya ini pecandu berat Peter Drucker khususnya segi tiga sama sisinya yaitu Iklim, Sistim & potensi, berarti yang anginnya kenceng ya iklim lagi iklim lagi he he saya ada catatan sedikit :
a. Record seluruh hasil program bapak selama ini, usahakan berbentuk laporan angka pencapaian, BSC kayaknya cocok tuh he he, biasanya mereka senang angka
b. Disetiap Japanese Management style pasti ada kasta second linenya, biar dinastinya berubah second linenya periodenya agak lama, malah ada yang ngak diganti ganti ,kalau ngak salah levelnya Bucho/ GM lah yah, sebenarnya fungsi strategisnya ada disini, usahakan tempel orang ini
c. Buat porto folio karena kebiasaan mereka adalah membandingkan month to month, year to year yang biasanya untuk meeting mingguan adalah pencapaian setiap hari, kelihatannya rutinitas ya he he
d. Sacho yang baru datang biasanya wajahnya mendongak, menjelang tiga bulan mulai datar, tiga bulan seterusnya mulai megangin jidat, nah disini orang HR harus tanggap dengan konsep, saran, kaizen / perbaikan dan harus siap menerima gaya gaya baru tersebut he he
e. Prosentase pembagian energi & konsentrasi dalam menjaga stabilitas  Iklim kerja sebaiknya adalah 40 % dengan buruh, 30 % dengan Top Management sisanya bisa dipilah pilah antar Departemen & yang lainnya
f. Kunci utama di perusahaan Jepang adalah komunikasi, ada Ho Ren Sho , ada Nemawashi / komunikasi informal ( CMIIW he he), teman teman yang bisa, berbicara & mengerti Nihonggo / bahasa Jepang biasanya lebih berhasil ....
 
Silahkan koreksi mas he he gambate kudasae Abdurahman san..........
 

From: Abdurokhman <abdurokhman@hondalock.co.id>
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 9, 2013 10:27 AM
Subject: RE: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
Pak Sabar,
Luar biasa tips-tips nya. Pertanyaan saya, kalau manajemennya tiap 3 tahun berganti bagaimana Pak? Kayak di saya, tiap 3 tahun berganti dinasti. Dan kebijakan pun tidak jarang berganti juga? Dengan tips dari Pak Sabar, kira2 untuk kami yang 3 tahun sekali berganti dinasti apa yang dapat kami lakukan sebagai seorang HR?
Terima kasih
 
 
Abdurokhman
From: HRM-Club@yahoogroups.com [mailto:HRM-Club@yahoogroups.com] On Behalf Of sabar sedjati
Sent: Friday, July 05, 2013 5:56 PM
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
HR itu seni, antik, tantangannya ngak sedikit he he tapi mulia, saya coba nimbrung sharing sesuai pengalaman diperoleh di lapangan :
1.  Besar kecilnya perusahaan, canggih tidaknya sistim, kondusif tidaknya iklim, potensial tidaknya sumber daya tidak terlepas dari " Segi Tiga Sama Sisinya " Peter Drucker - tex book lagi he he
2.  Perhatikan iklim kerja , bila kondusif mudah untuk berubah, kebanyakan sih tidak, karena yang akan kita sentuh adalah pola pikir sebaiknya dimulai pengenalan hal yang sangat sederhana terhadap sistim dan potensi.
3.  Basically dimulai dari KPI setiap bidang kerja dan harus dimasukan di sistim penilaian dibuat sesederhana mungkin dengan sasaran strategis juga yang sederhana
4.  Sebagai orang HR ya harus terus belajar, dari milis, dari buku buku jadi kita punya konsep sederhana untuk bahan strategic HR kayak orang orang di perusahaan lain he he
5.  Operasional jalan, konsep jalan tinggal nyari peluang untuk dikenalkan ke Management, setiap Top Management pasti punya kiat, jurus, falsafah pribadi yang menjadi falsafah perusahaan, poin ini yang kita dekati, dari beberapa perusahaan yang saya pernah bergabung cukup berhasil dengan cara ini.
6.   Jangan dikenalkan hal hal yang top management belum familiar, tapi dekati dan cari tahu jurus jurus mengelola perusahaannya dan cari peluang untuk pengenalan strategic HR yang sederhana dulu dan bertahap, usahakan terjadi sinkronisasi.
7.   Minimal kita punya segi tiga sama sisi yang kecil, yang belum berisi, kita bangun untuk menjadi besar dan berisi, itulah tugas HR he he ( CMIIW )  , intinya tujuan setiap sistim adalah hasil kerja kita terlihat, terukur, terkontrol, teridentifikasi dan terkoreksi......dan ter ter yang lain

Salam,
 
 
From: B.P. Kusumo Bintoro <bbintoro_id@yahoo.com>
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Sent: Friday, July 5, 2013 1:51 PM
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
Karena pemahaman ttg IC ini sifatnya adalah perubahan pola pikir, maka dukungan top executive mutlak diperlukan.
Sama seperti implementasi hal-hal yg bersifat terobosan (breakthrough) seperti implemenasi IT, TQC dsb kalau tidak ada support dari top executive, dijamin tidak akan jalan. Jadi kita mesti menjual dulu gagasan ini kepada para anggota direksi. Kalau mereka buy-in gagasan yg kita tawarkan, implementasi akan lebih mudah
 
Salam,
B.P. Kusumo Bintoro
From: antonius kurniadi <hendry2nd@yahoo.com>
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, July 4, 2013 2:06 PM
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
Sangat mencerahkan diskusi ini,
Terimakasih sudah membuka wawasan baru tentang Intellectual Capital, Human Asset Value, serta peran strategic HR/HC yg seharusnya. 
Namun, sebagaimana mungkin jg dialami oleh rekan2 praktisi HR di banyak tempat, bahwa konsentrasi terhadap fungsi2 strategic HR dalam rangka mendukung misi perusahaan, seringkali ( klise ) terhambat justru oleh komitmen para pimpinan perusahaan ( yg notabene mereka sebagian besar berasal dari kalangan enterpreuner ). Bahkan sebelum jauh melangkah untuk membangun rencana2 strategis, kita justru masih berjuang keras membenahi aktifitas2 operasional sehari2. 
Alasan yg dikemukakan pimpinan jg klise ; " company size kita blum segitu2nya, so belum perlu mikirin hal2 yg bersifat development ". Rasanya seperti menggali kuburan sendiri mendengar pernyataan tsb. Sadar atau tdk sadar, sustainabilty perusahaan justru sangat tergantung kepada bagaimana kita "menjaga, mengelola, dan mengembangkan" asset SDMnya. Kata2 Talent Management, HAV mapping, Carrer path, Kompetensi, dll hanyalah dianggap jargon yang tidak bisa secara langsung meng"create" value ( revenue ) perusahaan.
Mohon sharing bilamana ada rekan2 yang jg "mengalami" hal ini, bagaimana resp jitu untuk "membuka" mata para pimpinan.
Terimakasih
 
Salam sejahtera
Antoni
 
From: B.P. Kusumo Bintoro <bbintoro_id@yahoo.com>
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, July 3, 2013 3:15 PM
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
Matur nuwun mas Sabar
Benar yang mas Sabar sampaikan, strategic role dari HR adalah menjaga dan meningkatkan Human Asset Value, disamping operational/administrative role. Jangan sampai kita terlalu sibuk mengurusi operational/administrative sehingga tersisa sedikit waktu untuk menjalankan peran strategik tadi. Dengan bantuan teknologi informasi, kegiatan2 HRD yg operational/administratif sdh bisa digantikan, antara lain seperti  urusan payroll, absensi,klaim obat, cuti, overtime, yang bisa dilakukan secara online. 
Seperti halnya aset fisik, human asset-pun mengalami penyusutan kalau tidak dipelihara melalui program2 pengembangan spt training, apprenticeship, dsb.
Begitu kurang lebihnya kalau kita kaitkan HR role dengan pendekatan FINON
  
Salam kompak,
B.P. Kusumo Bintoro
From: sabar sedjati <sabar_13@yahoo.com>
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, July 3, 2013 9:37 AM
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
Mantap mas BP Kusumo Bintoro,
 
Konsentrasi kita di setiap perusahaan adalah meningkatkan Human Asset Value atau miinimal menjaganya agar stabil sebagai " kerjaan " orang HRD he he , HR sebagai  kelompok FINON ( Non Finance ) seharus dapat menjadi indikator yang berpengaruh dan terlihat pada neraca setiap perusahaan, . semangkin berkembang terus ya milis kita ini he he dan kayaknya tetangga juga merasakan........
 
Maju terus Cak Sun          .
 
Salam,
 
From: B.P. Kusumo Bintoro <bbintoro_id@yahoo.com>
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Sent: Monday, July 1, 2013 11:01 AM
Subject: Re: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
Buku Referensi: Intellectual Capital oleh Leif Edvinsson (1996)
 
Filosofinya yg disampaikan pengarang buku tsb sbb:
 
Market Value = Intellectual Capital + Financial Capital (Book Value)
Market Value bisa dihitung dari Kapitalisasi Pasar (jumlah saham yg beredar x harga saham)
 
Lebih lanjut:
Intellectual capital = Human Capital + Structural Capital
Structural Capital = Customer Capital + Organizational Capital
Organizational Capital = Innovation Capital + Process Capital
 
Jadi:
Intellectual Capital = Human Capital + Customer Capital + Innovation Capital + Process Capital, dan
Market Value = Financial Capital + Human Capital + Customer Capital + Innovation Capital + Process Capital
 
Terlihat disini peran strategis HRM karena Market Value tidak hanya ditentukan oleh Financial Capital saja tapi juga ditentukan oleh seberapa bagus HRM mengelola Human Capital, Customer Capital, Innovation Capital dan Process Capital
 
Mengikuti persamaan Neraca bahwa Capital ada disisi Pasiva (kewajiban), maka menjadi kewajiban dari perusahaan untuk selalu meningkatkan Human Capital, Customer Capital, Innovation Capital dan Process Capital. Jika perusahaan menjalankan kewajibannya dengan baik, maka harga saham akan meningkat, dgn kata lain Market Value akan meningkat
 
Salam,
B.P. Kusumo Bintoro
From: smartprofit83 <smartprofit83@yahoo.com>
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Saturday, June 29, 2013 2:49 PM
Subject: [HRM-Club] Human Capital vs Intellectual Capital
 
 
apa ada yg mengerti tentang intellectual capital?

mohon disharing dong!!!, lalu apa hubungannya dengan human capital?
 
 
 
 
 
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (21)
Recent Activity:
-- Pendiri Bpk SUNAWAN - HP. 0817 994 0224 : Jumlah Member 17.000 --
HRM Club memiliki Member diseluruh Indonesia,
dan sebagai Chairman HRM Club adalah Bpk sunawan,
beliau juga adalah President HRM Indonesia
===================================================================

Untuk bertanya, berdiskusi atau komentar di milis silahkan ajukan ke email:
HRM-Club@yahoogroups.com

Utk Join milis ini dan menjadi member silahkan kirim Email ke :
HRM-Club-subscribe@yahoogroups.com

Utk menghindari inbox penuh kirim email ke:
HRM-Club-digest@yahoogroups.com

Sering keluar kota, ubah seting ke digest:
HRM-Club-digest@yahoogroups.com

UNTUK PROGRAM KONSULTASI & INHOUSE:
Untuk Konsultasi & Inhouse training silahkan hubungi HP 0817-994 0224

Program-program HRM:
1. Training:
   Public House - Harga member
   Inhouse - Harga member
2. Konsultasi - Harga Member
3. Recruitment service - Harga Member

LOW PRICE, HIGH QUALITY & EASY TO APPLICATION
HRM CLUB - HRM SCHOOL - HRM INDONESIA

Lihat Web
http://www.hrm-indonesia.com/
SLOGAN : HRM MEMANG BEDA

----
MILIS INI ADALAH MILIS SERIUS DLM SHARING, BUKAN SEKEDAR KONKOW, GUYONAN, KAMI BEDA DGN MILIS LAIN

KAMI AKAN HILANGKAN DISKUSI YANG ISINYA KONKOW, GUYONAN.
KARENA POSITIONING KAMI ADALAH MILIS SERIUS
----

Member Milis: 17.000 orang lebih dan hampir 10.200 orang aktif mengikuti milis, member tersebut terdiri HR Director, HR Manager, Asst. Manager & HR SPv, akademisi & HR Consultant, bahkan CEO Perusahaan sehingga diskusinya berbobot dan bergizi.

Bila anda punya kemampuan dalam bidang training & konsultasi HR, punya jiwa pengabdian & tidak komersial & ingin bergabung dengan Team HRM Club.
silahkan kirim CV anda ke: teamhrmclub@yahoo.com
subject: Bergabung dengan tim HRM Club
Sebutkan bidang keahlian anda


Pengelola

Aflaqha Dewi Ilmiarini
Dewi Indrayani

Bila email yahoo anda bouncing yakni tdk bisa menerima email, silahkan kunjungi web:
http://groups.yahoo.com/unbounce
.

__,_._,___

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment