Powered by Blogger.
RSS

Bls: Bls: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

Rekan,

Yang saya maksud di bawah tentunya bukan bebas yang tidak bersyarat. Tentu karyawan yg saya maksud bukan seorang yg biasanya bekerja di kantor lalu 'kabur' keluar kantor tanpa ijin untuk dinas keluar kantor dengan alasan untuk entertain seseorang. Bukan pula Manager yang diberi kewenangan datang/pulang seenaknya hanya karena diatas yg lainnya. Melainkan karyawan (termasuk GM/Manager) yang secara bisnis, kehadirannya tidak diperlukan secara rutin di kantor yang mana sudah diatur tertulis dan dipahami para pihak.

Ada patokan2 yg menjadi kontrol, cara menambil cuti, sakit dan sebagainya. Hanya saja mungkin tidak dilakukan dengan cara konvensional (isi lembaran form dan seterusnya). Dan mereka juga tidak serta-merta lepas begitu saja dari atasan, ada kalanya harus bertemu muka membahas hal2 tertentu.

Yang terpenting bagi HR adalah kenali bisnisnya, industrinya dan juga jenis pekerjaannya, pelajari hal2 apa yg bisa mendukungnya untuk pengembangan profit perusahaan. Kebijakan ketenagakerjaan perusahaan harus bisa mendukung hal ini, demikian pula prosedur pendukung, peraturan,system dsb, termasuk pula sanksi2 bila terjadi penyelewengan dan tentunya juga harus tetap dalam koridor UU/peraturan yg berlaku.

Kalau pencatatan kehadiran menjadi hal yg penting, janganlah ragu menerapkannya, demikian pula sebaliknya. Apakah HR dapat melakukannya? Jawabannya harus bisa.

Untuk sharing saja, di perusahaan software yg saya ketahui, engineer nya diberikan tugas2 yg harus diselesaikan pada waktu tertentu dan boleh dikerjakan di rumah bahkan tanpa kehadiran di kantor sama sekali bila memang memungkinkan. Bila sudah selesai sblm waktnya ybs boleh bebas, yg penting bila ada jadual rapat, ybs wajib hadir & tak boleh terlambat. Untuk department pendukung, misal HR & F/A tetap bekerja pada jadual kantor biasa.

Seorang GM di sebuah perusahaan sering kali datang terlambat karena sarapan bersama client atau pejabat, siangnya sudah keluar kantor lagi, bahkan kadang tidak masuk sama sekali. Bayangkan bila ybs harus sering2 membuat surat ijin. Yg beliau lakukan adalah memberitahukan kepada Sekretarisnya mengenai jadualnya dan memberi instruksi kepada bawahannya (untuk tindak lanjut) yg umumnya jam kerja kantoran, lalu secara berkala melaporkan (bukan minta ijin) kepada direktur. 

Untuk kasus GM di atas, saya tidak melihat itu adalah contoh buruk padahal catatan kehadirannya amburadul. Dan bila ada bawahanya (jadual kantoran) yg sering terlambat, saya rasa beliau tetap memiliki wibawa untuk menegur bahkan menghukumnya.

Demikian pendapat saya. Mohon koreksi.

Salam
Riyan



Dari: indra f.lubis <indrafariadi_lubis@yahoo.com>
Kepada: HRM-Club@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 30 September, 2010 15:25:27
Judul: Re: Bls: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

Salam kedaulatan pekerja indonesia !!!

perluuu .., kalau untuk dinas di luar harii giniii jamann gini khan bisa menggunakan akses internet baik koneksi lewat hotspot atau hp yang bisa support untuk memberitahukan..kok dibuat ribett!!GM ATAUPUN MANAGER mereka berstatus pekerja walaupun ada yang beda yaitu fungsi level dan pastinya gaji tp gimanapun merekaaa tetap pekerja yang dipekerjakan pemilik perusahaan.jika pemimpin tidak bisa memberikan contoh yang baik bagaimana anak buah mau baik dalam produktivity.rasa kebersamaa akan menunjang produktivity jika rasa kebersamaan dibangun lewat jiwa korsa yang berempati.jadilah GM ataupun manager yang dapat mencitrakan kepemimpinan.disegani bukan ditakuti !!berilah contoh jangan mencontohkan yang jelek!!


indra fariadi lubis
staff legal &industrial affair



From: Syahrezal <syahrezal@ymail.com>
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Thu, September 30, 2010 3:06:05 PM
Subject: Re: Bls: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

Dear Riyan,
 
Yang saya maksud begini. Salah satu fungsi absensi sebenarnya untuk memantau aktifitas karyawan pada saat hari kerja. Kita semua sepakat karena karyawan digaji oleh perusahaan maka karyawan memiliki kewajiban untuk bekerja terutama pada jam kerja yang ditetapkan. Apakah yang bersangkutan bekerja di dalam kantor atau diluar kantor atau di luar jam kerja biasanya ada mekanisme untuk mengontrol.
 
Kalau yang di dalam kantor bentuk absensinya biasa dalam bentuk kartu absensi atau sensor elektronik (mis: sidik jari). Lalu bagaimana yang diluar kantor? Atau ada karyawan yang tidak masuk? Bagaimana staf HRD mengetahui statusnya? Ingat pekerjaan HRD menentukan status kehadiran karyawan, dalam hal ini harus ada aturan mainnya. Untuk cuti harus ada surat izin cuti, untuk sakit harus ada pemberitahuan melalui telp (surat dokter menyusul kemudian), untuk dinas luar kota harus ada surat dinas luar kota, dsb. Dengan bukti-bukti otentik tersebut, HRD bisa menentukan status karyawan: masuk kerja, cuti, izin atau alpha. Hal ini juga berlaku bagi GM atau manager, mereka juga wajib membuat surat izin dari atasannya jika tidak dapat absen di kantor pada hari tersebut karena melakukan pekerjaan di luar kantor. Surat ini yang menjelaskan kepada HRD yang melakukan pencatatan absensi mereka apakah yang bersangkutan ada keperluan kerja di luar kantor atau tidak. Jika tidak ada surat tersebut berarti statusnya Alpha dan dapat dikenakan sanksi disiplin seperti karyawan yang lain.
 
Intinya yang bersangkutan tetap absen dan dipantau aktifitasnya. Cuma karena yang bersangkutan di luar kantor dan tidak sempat datang ke kantor, mereka harus menyerahkan surat izin dari atasannya untuk keperluan pencatatan status absensi mereka pada hari tersebut kepada HRD. Jangan sampai mereka cuma dengan alasan lisan saja sehingga perusahaan tidak bisa mengontrol aktifitas mereka di luar kantor pada jam kerja. Ini yang bisa berpotensi penyalahgunaan wewenang.
Pengecualian-pengecualian tentu saja ada pada perusahaan-perusahaan tertentu tetapi kurang lazim berlakunya.
 
Silahkan ditambahkan dan dikoreksi
 
 
Syahrezal
Mitra Solusi Usaha Anda

--- On Tue, 9/28/10, Riyan Permadi <riyanpermadi@yahoo.com> wrote:

From: Riyan Permadi <riyanpermadi@yahoo.com>
Subject: Bls: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 28, 2010, 10:53 PM

 
Pak Syahrezal,

Saya rasa bapak tidak berbeda pendapat dengan saya, malah semakin menguatkan.

Memang sangat betul bahwa intinya adalah 'kontrol', namun kontrol ini tidak melulu harus dari kehadiran. Kita tidak bisa menjamin bahwa kehadiran karyawan itu akan selalu berbanding lurus dengan  produktifitas, tentunya bergantung dari jenis pekerjaan, bisnis dan industri. 

Dan saya kira kebebasan kehadiran pun tidak mungkin dapat diterapkan pada semua karyawan dlm perusahaan tsb, pasti ada yg memiliki jadual hadir.

Karyawan yg tidak bergantung thd kehadiran dapat dikontrol dengan cara lain, misal laporan2, produksi dll. Makanya email saya sebelumnya menyatakan "Pencatatan kehadiran adalah alat, sehingga jangan sampai kebijakannya menghambat bisnis".

Terima kasih atas sharingnya.

Salam
Riyan.


Dari: Syahrezal <syahrezal@ymail.com>
Kepada: HRM-Club@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 23 September, 2010 13:00:33
Judul: RE: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 
Dear rekan,
 
Beda pendapat gak papa ya :)
Dalam organisasi yang baik mekanisme kontrol harus tetap berjalan, saya kira ini tidak hanya berlaku di swasta tetapi juga di lingkungan parlemen dan penyelenggara negara.
Itulah alasannya kenapa absensi diberlakukan disamping tentunya ada alasan-alasan lain.
 
Ada alasan GM main golf terus karoke sampai malam dengan klien sehingga tidak sempat absen. Boleh saja.....tetapi biasanya harus ada surat izin atau persetujuan tertulis dari atasannya (misalnya direksi). Surat ini sebagai bukti bahwa aktivitas yang bersangkutan di bawah kontrol dari atasannya. Surat ini juga menjelaskan kepada HRD bahwa yang bersangkutan sedang bekerja di luar kantor bukan sedang absent kerja atau alpha. Kalau dibiarkan terlalu bebas dan tidak ada fungsi kontrol takutnya dan biasanya sering terjadi adalah timbul penyalahgunaan wewenang. Tentunya semua perusahaan tidak menghendaki hal tersebut terjadi.
 
Memang ada juga perusahaan yang menerapkan murni pada hasil. Anda serahkan sebelum tanggal sekian kita bayar kalo gak ya gak kita bayar. Biasanya sih sales yang bekerja berdasarkan komisi. Untuk yang seperti ini kehadiran (absensi) tidak terlalu penting yang penting saat datang setor hasil ke perusahaan.
 
Demikian dari saya, silahkan dikoreksi dan ditambahkan.
 
 
Syahrezal
Mitra Solusi Usaha Anda


--- On Thu, 9/23/10, Sihombing, Anggiat <ASihomb@scj.com> wrote:

From: Sihombing, Anggiat <ASihomb@scj.com>
Subject: RE: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi
To: "HRM-Club@yahoogroups.com" <HRM-Club@yahoogroups.com>
Date: Thursday, September 23, 2010, 2:25 AM

 

Rekan HR,

 

Setiap perusahaan punya perspektif yang berbeda dalam melihat perlunya absensi ini, antara jasa dan manufacture berbeda orang-orangnya harus dimana.

Menurut saya prinsip 'kesamaan dan keadilan' tidak tepat untuk masalah daftar hadir antara karyawan dengan manager atau level lainnya.

Kalau asas demokrasi diterapkan dalam mengelola perusahaan, maka jadilah banyak pemikir tidak ada pekerjanya, seperti 'parlemen' aja nantinya.

Apakah daftar hadir identik dengan kinerja atau produktivitas?, kalau ya,……maka wajib catat daftar hadir.

Gitu aja kok repot,.........kata almarhum Gusdur.

 

Terima kasih,

AS


From: HRM-Club@yahoogroups.com [mailto: HRM-Club@yahoogroups.com ] On Behalf Of Riyan Permadi
Sent: Friday, September 17, 2010 5:28 PM
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Subject: Bls: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

 

Rekan,

 

Perlu atau tidak, tentu sangat bergantung dari jenis pekerjaan, bisnis dan industri.

Yang pasti semua karyawan wajib tidak absen (kalau pengertian saya absen = mangkir) :-)

 

Kadang ada GM yang diberi kerjaan main golf bersama klien atau pejabat lalu malamnya lanjut ke karaoke sehingga sangat tidak mungkin bagi ybs untuk ke kantor untuk mencatatkan kehadiran. Pencatatan kehadiran adalah alat, sehingga jangan sampai kebijakannya menghambat bisnis.

 

Kalau sudah begini jangankan GM, level staff pun bisa saja tidak perlu di kontrol kehadirannya. Misalnya pada sebuah perusahaan sofware yg sangat besar di daerah Sudirman yg menerapkan flexible working hour dimana karyawan tidak wajib ada di kantor (bahkan waktu saya berkunjung ke sana hari kerja sekitar jam 14-15 saya cuma lihat 3 orang engineer saja sedang puluhan meja lain kosong) demikian juga sales force.

 

Mungkin kalau manager accounting yang setiap hari harus ada di kantor perlu mencatatkan kehadirannya, demikian pula mungkin manager produksi di perusahaan manufaktur.

 

Salam

Riyan

 


 

 


Dari: johaneseddianto <yoi20012001@yahoo.com>
Kepada: HRM-Club@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 17 September, 2010 15:15:15
Judul: Re: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

Sepanjang ybs punya nik maka wajib absen
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: JC Gani <jc_gani@indo.net.id>

Sender: HRM-Club@yahoogroups.com

Date: Fri, 17 Sep 2010 14:58:22 +0700

To: < HRM-Club@yahoogroups.com >

ReplyTo: HRM-Club@yahoogroups.com

Subject: Re: [HRM-Club] Perlukah Level Manager keatas mengisi absensi

 

 

Dengan Hormat,
Menjawab pertanyaan Ibu, di perusahaan kami semua orang baik karyawan maupun direksi melakukan absensi. Absensi diperusahaan kami dilakukan dengan memakai finger print access controle. Setiap achir bulan kami mendownload hasil finger print access tersebut. Tujuan memakai finger print acess control tersebut adalah untuk security dan absensi serta menghitung lembur.
Pemakaian alat tersebut memberikan kesan positip kepada karyawan dan management. Dengan demikan masalah perbedaaan karyawan dan management dapat teratasi.
Salam <  Gani

2010/9/15 Catherine Ikadewi <catherine.ikadewi@yahoo.com>

 

Dear All

Perlukah seorang level Manager ke atas (GM dan Direksi) mengisi absensi?

Tolong saran dan masukan dari teman-teman


Terima kasih sebelumnya



Catherine

 

 

 






__._,_.___
Recent Activity:
---- Ingin Join Kirim Email ke: HRM-Club-subscribe@yahoogroups.com ----
                        http://www.hrm-indonesia.com/
                LOW PRICE, HIGH QUALITY & EASY TO APPLICATION
                    HRM CLUB - HRM SCHOOL - HRM INDONESIA
                            MENUJU 25.000 MEMBER
Member Milis ini lebih dari 11.000 orang yang umumnya adalah HR Director, HR Manager, Assnt Manager & HR SPv, akademisi dan HR Consultant, bahkan CEO Perusahaan sehingga diskusinya berbobot dan bergizi.

Berusaha mempercepat proses mencerdaskan bangsa terutama praktisi HR

Program-program HRM Club:
1. Training:
   Public House - Harga antara Rp 100.000,- - Rp 950.000,- per hari
   Inhouse - Harga member
2. Konsultasi - Harga Member
3. Recruitment service / search executive - Harga Member

Saat ini HRM sering diminta member untuk membantu membenahi sistem HR & Organsasi dan mendampingi implementasi sistem HR sampai bisa diaplikasikan dilapangan, dan kami mengundang anda semua untuk bergabung dalam acara tersebut untuk bersama-sama belajar praktek implementasi sistem HR & Organisasi. Saat ini kami menangani rata-rata 3 - 4 perusahaan dalam sebulan untuk praktek pendampingan & konsultasi. Mau Join??????

Bila anda mempunyai kemampuan dalam bidang training & konsultasi HR, mempunyai jiwa pengabdian & tidak terlalu komersial, dan ingin bergabung dengan Team HRM Club.
silahkan kirim CV anda ke: teamhrmclub@yahoo.com
subject: Bergabung dengan tim HRM Club
Sebutkan bidang keahlian anda


Iffah
Pengelola
http://www.hrm-indonesia.com/
Di dukung para konsultan dan trainer bidang SDM yang sudah mumpuni & membumi.

Bila email yahoo anda bouncing yakni tdk bisa menerima email lagi, silahkan kunjungi alamat berikut:
http://groups.yahoo.com/unbounce

Bila ternyata belum berhasil juga, hubungi pengelola di:
HRM-Club-owner@yahoogroups.com
.

__,_._,___

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment