Dear All,
FYI, setahu saya gaji yang di laporkan ke Jamsostek tidak boleh di bawa UMK/UMR, biasanya pihak Jamsostek akan menolak.
Apabila Perusahaan tidak melaporkan gaji sebenarnya ke Jamsostek, seharusnya ada kesepakatan terlebih dahulu antara pekerja dan pengusaha. Supaya di kemudian hari tidak ada tuntutan dari pekerja.
Terima kasih.
Regards,
Jeany L
Dari: "Tri.Irawan@ytljt.com" <Tri.Irawan@ytljt.com>
Kepada: HRM-Club@yahoogroups.com
Cc: "hrm-club@yahoogroups.com" <hrm-club@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 31 Agustus 2012 10:41
Judul: Re: [HRM-Club] Cheating pembayaran iuaran jamsostek oleh perusahaan!
Kepada: HRM-Club@yahoogroups.com
Cc: "hrm-club@yahoogroups.com" <hrm-club@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 31 Agustus 2012 10:41
Judul: Re: [HRM-Club] Cheating pembayaran iuaran jamsostek oleh perusahaan!
Sebelum saya urun rembuk ada sedikit pertanyaan:
- di tuliskan bahwa Gaji ybs sebesar Rp. 7.500.000,- (THP), menurut pemahaman saya THP ini adalah Take Home Pay / Gaji Bersih yang bersangkutan. Apakah didalam THP nya ini dibeda-bedakan kembali menjadi Basic Salary, Tunjangan A, B, C dan D?
Hendi Okfiardi Efwar <hendiefwar_23@yahoo.co.id> Sent by: HRM-Club@yahoogroups.com 08/31/2012 09:37 AM
|
|
Dear Rekan2 HRD yg Terhormat,
Salam sukses untuk Rekan2 semua. saya ingin berbagi kasus dan meminta tanggapan dari Rekan2 semua atas kasus atau kejadian yg dialami oleh teman saya di perusahaan tempat dia bekerja.
Begini kasus nya: teman saya bekerja di perusahaan nya dgn Upah atau Gaji sebesar Rp. 7.500.000 (THP). Berdasarkan ketentuan Perarturan Pelaksana UU Jamsostek PP No.53 thn 2012 yg merupakan perubahan ke 8 atas PP No.14 thn 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek, dlm ketentuan Pasal 9 ayat (2) dan ayat (3) bahwa besaran iuaran JHT yg ditanggung oleh Karyawan sebesar 2% dari UPAH BULANAN yg diterima oleh karyawan dan 3,70% di tanggung oleh pengusaha. Jd asumsi iuaran perbulan nya adalah sbb :
a . Iuran JHT yg harus di
tanggung pegawai/karyawan adalah
7.500.000 X 2% = Rp. 150.000
b. Iuaran JHT yg harus ditanggung.
perusahaan/pengusaha adalah
7.500.000 X 3,70% = 277.500
Jadi total iuran JHT nya adalah sebesar Rp. 427.500/bulan dan dpt disimpulkan saldo JHT perbulan nya adalah 427.500 tsb yg blm termasuk hasil pengembangan nya.
AKAN TETAPI kasus di perusahaan teman saya ini adalah, UPAH/GAJI teman saya yg perusahaan nya laporkan kpd PIHAK jamsostek bukan lah 7.500.000 seperti yg terdapt dlm SK teman saya, akan tetapi hanya sebesar Rp. 1.300.000 penghitungan nya menjadi:
1.300.000 x2% = Rp. 26.000 Krywan
1.300.000 x3,70% =Rp.48.100 pngusha
Jd total iuaran JHT nya hanya Rp.74.100 perbulan,
yang sangat amat jauh dr gaji yg sebenar dan yg jg msh dibawah UMR DKI saat ini. Yg berimplikasi saldo JHT nya sangat amat kecil tdk sesuai dgn penghitungan dgn menggunakan acuan gaji teman saya yg sebenar nya.
Jadi disini terlihat dgn jelas bagaimana kecurangan perusahaan teman saya ini. Memanipulasi jumlah gaji yg dilporkan ke Pihak Jamsostek, agar iuran nya menjadi kecil. Hal ini sangat merugikan teman saya karena jumlah saldo JHT yg dia terima menjadi kecil dan tdk sesuai dgn penghitungan yg sebenar nya. Teman saya berniat akan melaporkan tindakan ini ke Pihak jamsostek nya sendiri dan Disnaker.
Nah kalau menurut Rekan2 HRD bagaimana tanggapan atas kasus teman saya ini? Atas saran, tanggapan dan masukan nya saya ucapkan terima kasih banyak.
Salam sukses Selalu.
Hendi
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 comments:
Post a Comment