Re: [HRM-Club] karyawan sering terlambat**

 

Dear Pak abdan,

sangat menarik sekali respon dan sharingnya pak,
sepemikiran dengan bapak bahwa demosi sangat erat sekali dengan performance,
sedang demosi lebih ke attitud, disiplin yang mengarahkan kepada warning
terkait dengan "dobel jobnya"
ada titipan sharing dari tetangga sebelah pak,

** Bagaimana bila dobel job yng dimksud adalah seorang manajer HR ? yang notabennya selalu berdalih urusan keluar pabrik,
    misal depnaker, tata kota, polsek, dan lain2. bukan bermaksud praduga tak bersalah, namun ada beberapa sumber yang
    terkumpul hingga menghasilkan hal tersebut. hampir setiap hari kerjanya tiba di pabrik jam 10 namun pulang sesuai jam kerja
    normal , jam kerja normal ( 8.00 - 17.00)

1. Apakah seorang HR (bawahannya) bisa meminta untuk mengeluarkan warning / peringatan ? bagaimana kiranya agar ybs
    dapat menjadi teladan bagi yang lain?
2. Ini pun mungkin bisa menjadi kendala bagi departemen HR untuk implementasi pembinaan moral/ etika/ attitude bagi karyawan lain,
    karna pastinya akan menunjuk kepada HR Manajer tadi.

Mohon sharingnya dari rekan-rekan sekalian,

Salam,

---

From: M. Abdan Munawir <gm@semestahotel.com>
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 27, 2012 11:30 AM
Subject: Re: [HRM-Club] karyawan sering terlambat

 

Dear Sulbi,

Sebaiknya ada menerapkan punishmennya berjenjang mulai dari tegoran lisan, SP( tertulis), SP berikutnya dan seterusnya.
Aturan seperti itu harus ada dulu dalam perusahaan anda, dan jangan lupa emosi anda tak perlu terlibat jauh disini shg dapat berpikir lebih jernih. Demosi menurut saya lebih kepada kinerja, sedangkan yang dia lakukan lebih kepada atitud. Kalau sudah kena SP3 dan diulang lagi berarti dia bersiap diri ntuk angkat kaki. Mungkin juga lho dia punya dobel job.
sekian

Pada 17 Desember 2012 10:52, sulbiatun herianto <jangkau2904@yahoo.com> menulis:

 

dear para senior, mohon bantuannya di perusahaan kami ada supervisor ( kary. tetap 0 terlambat terus setiap hari saya sudah menegurnya secara lisan untuk tidak terlambat lagi mengingat posisi dan senioritasnya, tetapi kary. tersebut masuk tepat waktu hanya 1 hari saja setelah teguran saya. kemudian saya menerapkan aturan potong cuti 1 hari untuk keterlambatan > 30 menit /bulan. jika sanksi ini tidak mempan juga untuk si kary, saya akan tingkatkan ke demotion......sebelum akhirnya saya akan keluarkan SP untuk kary. tersebut apakah tindakan saya ini sudah cukup bijaksana? mohon idenya Thank you Sulbi

--
M. Abdan Munawir
General Manager


Semesta Hotel ***
Jl. Wahid Hasyim No. 125 -127, Kranggan Semarang
T. (024) 3576000, F (024) 3576060
www.semestahotel.com