Re: [HRM-Club] Re: Buruh/Karyawan Wajib Berlatih Militer

 

Sebelum menggelontorkan dana (yang angkanya akan luar biasa) untuk wamil/tentara cadangan, mungkin perlu dilihat dulu,

- Berapa jumlah personil angkatan bersenjata Indonesia ?.
- Darimana saja ancaman penyerangan terhadap NKRI ?.
- Apa yang ingin dikuasi si pengancam di NKRI ?.
- Apa kepentingan si pengancam untuk menguasai NKRI secara fisik ?.
- Berapa jumlah personil angkatan bersenjata si pengancam ?.
- Apakah si pengancam akan melakukan penyerangan personil to personil ?.

Dari jawaban pertanyaan2 diatas, menurut saya wamil bukanlah solusinya. Mungkin jawabannya, dana tersebut lebih baik di alokasikan untuk memperbarui teknologi pertahanan angkatan bersenjata kita, dan/atau mengurangi ketergantuangn teknologi tinggi dari pihak luar.

Salam.. Defnil.

--- In HRM-Club@yahoogroups.com, "fadli" <fadli_2112@...> wrote:
>
> Saya cuma bayangin, wamilnya berapa lama?? Selama wamil gaji siapa yang tanggung..
>
> Wamilnya musti sediain asrama berapa banyak, buruh di jabodetabek aja dah berapa orang.. Belum logistiknya??
>
> Jangan jangan lahan proyek baru nech..
>
> Setuju ama pendapat anis baswedan, wamil biasanya utk negara kecil dengan penduduk terbatas.
>
> Indonesia?? Saking banyak tentara dan polisi, dah gak pernah perang akhirnya ribut sendiri
>
> Ha ha ha ah
>
>
> Fadli
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>

> -----Original Message-----
> From: Fransiscus Xaverius <xaverius53@...>
> Sender: HRM-Club@yahoogroups.com
> Date: Sat, 1 Jun 2013 09:52:14

> To: <HRM-Club@yahoogroups.com>
> Reply-To: HRM-Club@yahoogroups.com
> Subject: Re: [HRM-Club] Buruh/Karyawan Wajib Berlatih Militer
>
> Dari dulu aku kok ingin sekali ada aturan demikian, dengan manfaat
> untuk membuat setiap warga negara juga tambah percaya diri, yang
> TNI/POLRI tidak sebarangan arogan.
> Sebaiknya untuk semua usia dewasa, termasuk mahasiswa.
>
> Deo gratias
> fransiscus
>

> On 5/30/13, dennyhernadi@... <dennyhernadi@...> wrote:
> > Yen pemerintah ono duite...pak
> >
> >
> > -----Original Message-----

> > From: Pontas Silalahi <pontheags@...>
> > Sender: HRM-Club@yahoogroups.com
> > Date: Thu, 30 May 2013 14:01:50
> > To: HRM-Club@yahoogroups.com<HRM-Club@yahoogroups.com>
> > Reply-To: HRM-Club@yahoogroups.com
> > Subject: [HRM-Club] Buruh/Karyawan Wajib Berlatih Militer
> >
> >
> >
> > Dear all,
> > Mari kita sambut rencana ini dari pada melakukan demo yang cenderung kearah
> > anarkis. hehehe...
> > Hidup Pekerja/Buruh...
> >
> >
> > Salam HR,
> > Pontas
> >
> > RUU Komponen Cadangan (1)
> > PNS dan Pekerja Wajib Berlatih Militer
> > M Iqbal - detikNews
> >
> >  ilustrasi: Kopassus
> > Jakarta - Draf RUU Komponen Cadangan Pertahanan Negara telah
> > diterima Komisi I DPR. RUU Komponen Cadangan Pertahanan Negara mengatur PNS
> > dan
> > pekerja/buruh wajib menjadi anggota komponen cadangan.
> >
> > Sebagai anggota komponen cadangan, PNS dan buruh akan dilatih militer.
> > Keduanya
> > diposisikan sebagai komponen cadangan jika sewaktu-waktu kondisi perang.
> >
> > "Dari sisi SDM itu dengan melakukan rekrutmen warga sipil yang dilatih
> > pendidikan militer tetapi mereka menjadi pasukan cadangan pasif yang
> > sewaktu-waktu bisa diaktifkan jika dibutuhkan," kata Ketua Komisi I DPR
> > Mahfudz Siddiq, kepada detikcom, Kamis (30/5/2013).
> >
> > Pengangkatan anggota komponen cadangan diatur di pasal 8 RUU Komponen
> > Cadangan
> > Pertahanan Negara sebagai berikut:
> >
> > 1. Pegawai Negeri Sipil, pekerja dan/atau buruh yang telah memenuhi
> > persyaratan
> > wajib menjadi Anggota Komponen Cadangan.
> > 2. Mantan prajurit TNI yang telah memenuhi persyaratan dan dipanggil, wajib
> > menjadi Anggota Komponen Cadangan.
> > 3. Warga negara selain Pegawai Negeri Sipil, pekerja dan/atau buruh dan
> > mantan
> > prajurit TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dapat secara
> > suka
> > rela mendaftarkan diri menjadi Anggota Komponen Cadangan sesuai dengan
> > persyaratan dan kebutuhan.
> >
> > Poin-poin tersebut berdasarkan draf RUU Komponen Cadangan yang diperoleh
> > detikcom dari Komisi I DPR. Pembahasan RUU Komponen Cadangan di Komisi I
> > DPR
> > sendiri belum dimulai.
> >
> >
> >
> >
> >
>