Re: [HRM-Club] Share : Cuti melahirkan - Pihak perusahaan tetap salah

 

Rekan,

Risiko nya adalah penjara 1-4 tahun.

Salam,
Riyan

2013/5/15 Adhityo Galih Priyambodo ag_priyambodo@yahoo.com>

 

Pak Subagiyo,

Izin bertanya, mengenai cuti kehamilan 3 (tiga) bulan, bapak sebutkan resiko yang ditanggung perusahaan adalah berat. Contohnya atau resiko-resiko-nya seperti apa ya pak?

Terima kasih sebelumnya,

Salam,

---

From: Subagiyo Sumodiharyo subagiyo@iwsteel.co.id>
To: HRM-Club@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 13, 2013 11:05 AM
Subject: Re: [HRM-Club] Share : Cuti melahirkan

 

Jangan salah Bung, 1,5 bulan setelah keguguran adalah normatif yang harus dijalankan, bisa saja kurang dari 1,5 bln, namun apabila terjadi apa-apa terhadap karyawan ybs maka perusahaan tetap disalahkan (misalnya belum 1,5 bulan sudah masuk kerja dan terjadi kecelakaan kerja pada ybs hingga mininggal, maka apabila diperkarakan dan dari hasil penyidikan ternyata cuti melahirkan/keguguran kurang dari 1,5 bln, maka pengusaha juga bisa masuk bui, ma'af ini pernah terjadi)

Perlu diingat juga bahwa, jangan menerima permintaan karyawan yang akan melahirkan mengambil cuti 3 bulan mendekati/setelah melahirkan, mungkin cutinya sama2 3 bulan, tetapi resiko yang ditanggung perusahaan adalah berat.

Pada 13 Mei 2013 09.24, Muji Anto mujianto1973@yahoo.co.id> menulis:

 

Selamat pagi,   Saya ingin share dengan rekan - rekan HRD tentang Istirahat untuk wanita keguguran : Berdasarkan UUK no 13 Thn 2003 Pasal 82 berbunyi ayat 2 " Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan ". Dari pengertian diatas saya berkesimpulan ada 2 makna didalam ayat tersebut, yaitu : 1. Wanita yang mengalami keguguran kandungan berhak atas istirahat 1,5 bulan dengan disertai surat keterangan dari dokter berkenaan dengan kondisi kandungannya yang dijelaskan memang benar mengalami keguguran. 2. Istirahat untuk wanita keguguran diberikan istirahat berdasarkan surat keterangan Dokter / Bidan, istirahat ini diberikan berdasarkan penilaian Dokter / Bidan tentang kondisi keguguran terhadap kesehatan karyawan tersebut, sehingga istirahat tersebut bisa saja kurang dari 1,5 bulan atau bisa saja lebih dari 1,5 bulan.   Demikian dan terima kasih untuk yang bersedia share informasi.   Salam, Mujianto Pulau Bintan - Kepulauan Riau